Romo KH.Syahiduddin dan Ibu Nyai Hj.Khoirun Ni'mah (Hj.Masrihin)
Pendiri pondok Pesantren Miftahul Ulum Tlogobedah menganti gresik Jatim
Pondok Pesantren Miftahul Ulum berdiri pada tahun 1967
M, didusun Tlogobedah Desa. Hulaan kec.Menganti Kab. Gresik, yang terletak 2 km
dari kecamatan Menganti dan 10 km dari Kabupaten Gresik. Pendirinya Romo KH. Syahiduddin
dan ibu Yai Hj. Masrihin, sekaligus sebagai pengasuh Pondok Pesantren . Beliau
Romo KH. Syahiduddin berasal dari dusun Wonokoyo kecamatan menganti putra dari
seseorang petani kehidupannya sederhana, beliau awal menempuh ilmu mondok di
ngelom sepanjang sidoarjo, kemudian beliau pindah mondok ke waung nganjuk menempuh ilmu sampai beliau
dijadikan mantu Romo KH. Ma’ruf, semenjak beliau mondok diberi oleh Alloh ilham
yaitu hafal nadhom alfiyah ibnu aqil seribu nadhom juga kejadian yang luar biasa
didahinya menyinar seperti matahari. Beliau
mendalami banyak ilmu, baik ilmu aqidah, fiqih, tasawuf, dan lainya.
Suasana Asrama putra pada malam hari
Sekarang pondok pesantren dibantu putra-putrinya juga
ustadz/ustadzah formal dan non formal ( MTs/MA/PONPES/TPA/TPQ/Madin/Majlis
Ta’lim ) sejumlah 65 ustadz/ustadzah. Pondok Pesantren Miftahul Ulum dikelola
dengan sistem manajemen modern dimana program dan pelaksanaan kerja pesantren
telah diatur dalam sebuah struktur kepengurusan, sistem pembagian kerja dan
tata laksana anggaran kerja rumah tangga, meskipun Romo Kyai masih memegang
peran penting, khususnya yang berkaitan dengan mengambil beberapa kebijakan
dengan pogram pengelolaan dan pengembangan pesantren.
Diawali dengan sebuah bangunan mushola, pesantren yang
tergabung dalam jaringan organisasi NU dan RMI telah terdaftar pada
pemerintahan Kementerian Agama Kabupaten Gresik dan Dinas Pendidikan Kabuptean
Gresik, ini berkembangan , baik dari segi fisik pesantren dengan dibangunnya beberapa
asrama santri yang bersifat permanen, maupun perkembangan dalam jumlah santri
yang belajar, tercatat jumlah santri hingga saat ini mencapai 390, 210 santri putra dan 180 santri putri,
terdiri dari 105 santri mukim, 200 santri yang tidak mukim, dan 85 santri
musiman yang kebanyakan berasal dari warga sekitar pesantren. Dengan latar
belakang ekonomi orang tua 35 % petani, 25 % pedagan, 15 % pegawai , 25 %
lainnya.
Dalam hal pendidikan, pesantren Miftahul Ulum
menggunakan materi-materi salafiyah dan modern yang di susun berdasarkan
orientasi dan tujuan program pendidikan pesantren dari Kementerian agama, baik
yang dikembangkan melalui madrasah diniyah Takmiliyah tingkat ula, wustho,ulya
dengan sistem pembelajaran model
bandongan yang mengarah pada penguasaan kitab-kitab kuning, ataupun beberapa
materi yang langsung diajarkan oleh romo Kyai
sistem pengajian bandongan. Sedangkan kitab-kitab karya ulama salaf
(klasik) seperti Irsyadul Ibad, Al Hikam,
Kifayatul Atqiyar, Ihya Ulumuddin, Tafsir Jalalen, diajarkan juga beberapa
kitab lain yang merujuk pada kurikulum lain dan dalam berbagai bidang kajian
diantaranya : Fathul Qorib, Fathul Mu’in,
Fathul Wahab, Balaqhoh, Jurumiyah, Imrity, Alfiyah Ibnu Malik, Arbain Nawawi, Lubabul Hadits, Aqidatul
Islamiyah, Jawahirul Kalamiyah, Aiyul Walad, Bidayatul al Hidayah dan
beberapa kitab lainnya.
Seiring
dengan dinamika yang terjadi dalam dunia pendidikan yang berupaya untuk lebih
meningkatkan mutu lulusan, pesantren Miftahul Ulum juga menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, baik yang berkaitan dengan keagamaan sperti
Qiro’ah, sholawat, khitobah, muhadloroh, maupun yang berkaitan dengan
bidang-bidang ketrampilan ( menjahit,
bertani, pertukaan, otomotif sepeda motor ) dan kecakapan hidup
bermasyarakat, seni dan olah raga, sepert computer, pecak silat pagar nusa,
seni sholawat al banjari.
Sisi lain pesantren Miftahul Ulum juga aktif dalam hal
pengembangan bidang usaha serta perekonomian pesantren sebagai upaya untuk
mandiri dalam memenuhi kebutuhan santri dan masyarakat sekitar, diantara lain
dengan mengelola toko kitab, pembuatan tahu sehat dan koperasi pesantren.
Para Santri saat Panen Ikan dikolam
Terhitung sejak tahun 1980 hingga sekarang pesantren Miftahul Ulum telah
mengeluarkan lulusan dan tergabung dalam jaringan alumni Pondok Pesantren
Miftahul Ulum sebanyak 1500 orang yang
tersebar di berbagai wilayah.
Kemudian Beliau Romo KH. Syahiduddin wafat pada hari
Jumat wage, 12 Oktober 2012, dan ibu yai Hj. Masrihin, wafat pada hari rabu, 10
Oktober 2012, kedua beliau wafatnya tenggang 2 hari, artinya hidup semati. Beliau
meninggalkan 9 putra ( neng Munawaroh, Gus H. Mushlih, Gus Masrur, neng Masruriyah,
neng Musholiyah, Gus Mushonif, neng Ma’rufah, neng Mariyatul Mutmainah, neng
Mariyatul Qibtiyah ). Kemudian romo kyai meninggalkan wasiat yang isinya yaitu
untuk pondok pesantren diserahkan kepada Gus Mushonif, untuk pendidikan
diserahkan ke Gus H. Mushlih, dan Gus Masrur membantu keduanya yaitu pondok
pesantren dan pendidikan.